Jumat, 10 Desember 2010

ketika kami tidak dipercaya


Dengan nama Allah SWT, dalam mengerjakan soal UAS saya menyatakan sesungguhnya tidak akan melakukan kecurangan : menyontek, meminta atau memberi jawaban kepada peserta lain dalam mengerjakan soal. (tanda tangan)

seminggu lebih nulis kata-kata kayak gitu. kenapa? kenapa harus nulis gitu? karena kita tidak dipercaya lagi. kita sudah diremehkan dalam hal kayak gini. kita disuudzoni.

dan kenapa kita disuudzoni? karena memang kita yang membuat kayak gitu.
sebenarnya buat apa sih menyontek? maaf, bukan maksudnya sombong atau bagaimana. saya juga pernah kok menyontek. tapi, setelah dipikir buat apa? waktu itu saya mikir buat nilai lah. biar nilai bagus, ranking bagus, orangtua nggak marahin. dengan menghalalkan segala cara begitu. lalu saya mikir lagi. nggo ngopo sih sakjane ranking? nilai? sehingga kita harus melakukan cara-cara seperti itu. maaf tapi saya nggak butuh nilai dan ranking untuk menjadi tolak ukur kebisaan.

ditambah, melihat teman lain yang sudah bener-bener berjuang buat ngerjain ujian. sedangkan saya cuma tinggal tipu tipu sedikit, lirik kanan kiri sedikit, sandiwara sedikit. der! nilainya lebih tinggi dari mereka. bisa nggak mbayangin diposisinya mereka? padahal saya dan mereka sama-sama punya tuntutan juga untuk bisa mendapat nilai tuntas.

lalu pertanyaannya, lhayo kenapa mereka ra melu nyontek wae? beres to? sayangnya mereka tidak mau. mereka bukan tipe seperti itu. mungkin bagi mereka ujian adalah sarana untuk membuktikan kebisaan mereka. untuk ladang evaluasi untuk ujian-ujian selanjutnya. atau mereka adalah tipe orang yang takut kepada Tuhan mereka, sehingga akan bersikap jujur sampai mati sekalipun. yang sayang kepada kedua orangtua mereka, tidak mau mengecewakan mereka kalo sampai ketauan nyontek. yang menghargai diri mereka sendiri. percaya bahwa mereka mampu. dan lain-lain.

toh, kalopun kita menulis "dengan nama Allah SWT nananananana" itu apa iya bisa menghindari perbuatan kayak gitu? apa nilainya jadi lebih valid? ah, sama saja.
kayak gitu lebih kepada orangnya, individu masing-masing. kalo mereka belum sadar dan yakin dari hati sendiri, nulis kayak gitu seberapa banyakpun, bukan penyelesaian.
ya, pada intinya orang itu berbeda-beda kan nek memandang suatu masalah.
uripku yo ko ngene, uripmu? sakarepmu...
fine, kayak gitu yo boleh kok. tapi ingat juga kalo kita masih nggak hidup sendiri ----

Sabtu, 04 Desember 2010

dengkul, tataplah dunia



yak!
jadi langsung saja ke topiknya sodara-sodara. dengkul.
dengkul (os patella) lebih awam disebut lutut, bahasa inggrisnya knee cup.
sering dibuat umpatan kekesalan "dengkulmu mlocot!"

dan sepertinya umpatan itu memang terjadi pada saya.
sungguh, dengkul saya mlocot. dan sudah 3 kali seperti itu. mari, saya jabarkan.

kejadian pertama (2008)
lokasi : studio musik, SMP Negeri 5 Yogyakarta
sebab : sepatu
ceritanya :
pada suatu sore yang mendung, sesudah latihan band (mohon dicatat, saya bukan anak band, hanya karena ada ujian musik yang ngeband-band) saya mau mengenakan sepatu. karena malas duduk, sayapun memakai sepatu dengan berdiri. saat mengenakan sepatu kiri, dengan tumpuan kaki kanan... sukses, sepatu terpasang, namun, saat mengenakan yang satunya lagi, pasangannya, kejadian itu terjadi. kejadian yang merubah hidup saya sampai detik ini. (oke, iki lebe) jadi waktu itu, pas mau pasang yang kanan, dengan tumpuan kaki kiri, saya tiba-tiba oleng dan terjatuh mak gedebuk, kaki kiri saya pas jatuh posisinya nekuk. dan bunyi mak keletek. kalo tanya rasanya.. ya silahkan dicoba di rumah. melihat saya yang meringis-ringis. teman saya bilang "ngopo lup? malah lingguh?" batinku "mbuahmu salto iki tibo cyuuk #@%$#%^#^&^#$$#!!!" kemudian saya tetap saja meringis-ringis.
sampai rumah, dengkul saya aboh besar. besar sekali. sudah seperti bantal. dan rasanya kalo geser dikit, uh nggak nahan.
pas di bawa ke dokter, ternyata ligamen saya sobek. jadi ligamen itu katanya adalah yang ngikat si dengkul itu. nha jadi baru ligamennya yang sobek. okelah, saya nggak bisa jalan hampir 3minggu.

jadi sodara, janganlah meremehkan hal yang sederhana. hanya karena sepatu, anda bisa tidak jalan 3 minggu. ming goro-goro sepatu? ojo ngemingke.

kejadian kedua (2009)
lokasi : tempat parkir, SMA Negeri 1 Yogyakarta
sebab : keamblekan motor
ceritanya :
baik, sebabnya memang tidak elit. tapi akibat yang ditimbulkan sangat elit. jadi intinya saya sedang ngambil motor. eh ada sms. terus saya konsen sama sms itu, dan tidak memperhatikan kalo motor saya posisinya kejepit. saya kemudian mengundurkan motor saya tersebut, karena terjepit tadi, saya jadi kesulitan. "iki kok ra iso metu-metu to ah" saya paksa ngundur ngundurin, jadi semacam narik-narik motor gitu. tarikan pertama, ngek ngek, masih kejepit, tarikan kedua, ngek ngek ngek, mulai goyang-goyang, tarikan ketiga, ngeeeeeek, gedebuk duar duar. saya terjatuh diantara ban. motor saya yang tadi saya perjuangkan dari kejepitan, menghujam dengkul kiri saya tajam. duak. telak. sayapun ngesot mencari tempat yang aman, belum sadar apa yang sebenarnya terjadi dengan dengkul saya. untung ada teman saya (lagi). dia menolong motor saya. menegakkannya kembali, melihat saya sebentar, beranjak ke motornya, dan ngeeng, tin "sek yo lup". kejadiannya cepat, saya hanya sempat berkedip saja. dan baru sadar... "asyeeeeem aku ra ditulungi" oke tidak apa-apa, kembali ke dengkul. saya melihat dengkul saya yang mak nyut nyut, tapi tunggu dulu, ini kenapa bentuknya kok... trepes? dengkul saya trepes! kemana dia? apakah ngglinding? ataukan mendelep? saya mulai deg degan. kemudian saya melihat ke kaki kiri saya yang sebelah kiri, nah lo. ternyata dia ada di situ. 90 derajat melenceng dari tempatnya semula. bentuknya mengerikan, saya tidak bisa lupa. kerena panik bentuk dengkul saya jadi seperti itu, saya memegangnya dan.... ceklok, dia kembali ke tempatnya semula. tanya rasanya? coba sendiri ya :p
kata dokter, namanya dislokasi patella. dengkul saya sempat dis (salah) lokasi (tempat). salah tempat.
menyebabkan darah kejepit di dalam dengkul dan harus diambil. oke, operasi. dan ya begitulah nananana. saya tidak bisa jalan lagi, 3mingguan juga kalo nggak salah.

kalo motor anda kejepit, jangan di oglek-oglek bahkan ditarik-tarik, mintalah bantuan orang yang lebih bisa mengeluarkannya. kalo tidak ada? tunggu sampai orang yang punya motor yang menjepit anda datang.
ukur kemampuan anda, sadar dengan situasi.

kejadian ketiga (2010)
lokasi : sanggar senam paloepi, rumah
sebab : kakean polah
ceritanya :
ah yang ini memalukan. jadi saya waktu itu, malam-malam. sesudah idul fitri, banyak sekali syawalan, jadi sering ketemu temen-teman deket rumah. nha saya sedang main-main dengan teman-teman. waktu itu sedang mainan maling-malingan -.- (oke, iki koyo mainan cah TK. yoben, kabeh uwong tau TK). saya sebagai malingnya, jadi saya jalan mundur-mundur celingak celinguk karena jadi maling, mendalami. nha teman saya, ada yang jadi maling yang satunya, dia juga jalan mundur. kamipun bertabrakan, saya kaget dan meloncat. eh kok.. mabur -__- saya merasa terbang. dan jatuh lagi. lagi lagi ku terjatuh. dengkul saya pas menghantam lantai dan aw!
teman-teman saya langsung tertawa terbahak-bahak. asyeeeeem.
ketemu dokter lagi. katanya masih sama, dengkul saya owah lagi. di rumah sakit di oglek-oglek. mak ceklak ceklok. nggak sampai operasi sih yang ini. tapi ya lumayan, nggak bisa jalan lagi. yang ini 2mingguan. sebenernya suruh masih lama istirahatnya. tapi saya sudah muak dengan kayak gini, jatuh, sakit, ceklak ceklok, nggak bisa jalan, krek, menyusahkan orang. aaaaaah. nggak enak banget. akhirnya saya nekat jalan. dan.. bisa.
tapi ternyata itu sangat fatal. karena belum sembuh total kayak yang sebelum-sebelumnya, akhir-akhir ini saya sering banget sakit. tiba-tiba nggilu gitu.

menjadi kalem itu kadang-kadang sangat diperlukan. kakean polah itu merugikan.


dari kejadian-kejadian yang berurutan itu, saya akan benar-benar ingin mencoba hati-hati.
tidak menyederhanakan sesuatu, akan mencoba peka sekitar dan mengukur kemampuan, juga akan menjaga sikap.
sangat berharap saya tidak mengupdate post ini dan menambah "kejadian keempat". sungguh. sudah saja, kapok kapok.

dan akhirnya saya harus menapak tanah lagi, walaupun nggak sekuat dulu. walaupun sering banget kumat-kumat sekarang. walaupun kata dokter, dengkul saya sudah tidak seperti dulu, sudah tidak seperti dengkul orang kebanyakan, tapi saya harus. mengeluh itu nggak ada manfaatnya. menyusahkan orang itu mbuat pekewuh.

dengkul, kuat nak. tataplah dunia, dia menunggumu melakukan sesuatu.

-ini waktu saya masih bule (yo ora kan)-




-foto sek-

...

Sabtu, 27 November 2010

extra pedas, extra sabar

kemaren saya lagi marah-marah terus nulis-nulis,


Hari ini aku ditalak. Mulutku ditalak. Habis-habisan. Empat sekaligus.

Anjrit.

Aku marah. Tapi dunia diam saja. Dia masih sibuk dengan perannya. Biar saja, biasanya juga begini.

Marah, marah sendiri. Orang gila.

Pas seneng bareng-bareng tapi. Iyalah, badut. Pelawak.

Extra pedas, extra sabar.

Marah.

Merah.

Murah.

Mirah.

Morah.

Marah.

Ramah.

Arham.

Mahra.

Raham.

Amrah.

Haram.


HARAM!


“sakjane kowe ki randuwe hak ngomong lho neng kene”

Dak!


Aku benar-benar miskin. Kemarahan ini membuatku miskin.

Sendiri. Sendiri. Sendiri. Sendiri.

Tau definisi sendiri? Sekolah sek makane.

Sendiri itu tidak berteman. Makna gramatikal ber-nya mempunyai. Jadi, tidak mempunyai teman.

Teman tertawa? Banyak. Mau berapa? Seribu? Sejuta?

Teman marah? –


Fake.

Katanya berumbar peduli. Tapi tidak mendukung perubahan lebih baik temannya.

Malah bilang jijik denganku yang sekarang.

Atos.

Minta sedikit pinternya aja kayak aku mau njebol otaknya.

Dijawab hem. Hem. Hem.

Ham hem ham hem! Tak jebol tenan lagi ngerti!


“aku lagi sedih. Gawe ngguyu dong”

“aku lagi mangkel karo kae. Pengen ninju kowe”

“aku lagi betmut. Rasah ngajak omong sek”

“aku lagi seneng. Kemaren dia...”

“aku lagi ra nggowo det. Jajake ya?”


Bisakah Anda mendengar saya? sebentar...

-24november2010

...


pas ngebaca lagi malah ngakak.

marah memang benar-benar membuat saya nampak bodoh.

orang marah itu menampakkan ke-aku-an mereka.

orang marah itu menuntut orang lain untuk mengerti bahwa 'saya sedang marah'.

orang marah itu nggonduk saat sadar dia sendiri dalam kemarahannya.

orang marah itu akan sok-sokan jual mahal dan masih sakit hati saat sang pembuat marah meminta maaf, padahal di dalam hatinya dia sudah memaafkan.

orang marah hanya butuh pengakuan dari orang lain, bahwa dunia tahu dia sedang marah.

orang marah hanya butuh penenang. pemberi perhatian.

orang marah itu pada akhirnya sadar dan terbahak saat menyadari apa yang sudah dilakukannya.

bodoh. hahaha.

Jumat, 27 Agustus 2010

TK


lagi menye-menye, tiba-tiba kangen TK gara-gara tadi liat anak brindil pake baju seragam TK jalan kaki. terus nyari-nyari foto pas TK, tapi nggak ketemu. sakjane aku ki tau TK ora to? --

pokoknya TK adalah masa berjaya. jadi ceritanya dulu waktu TK saya adalah murid yang unyul-unyul. hem. saya memang brandal dulu waktu TK. saya adalah bos, ketua geng B) ketua geng brandal yang brindil. ketua brindil.
anak laki-laki pun tunduk kepada saya karena satu serangan maut : mata. biasanya saya melirik dengan tatapan sinis kemudian mendelik dan menyipit, mendelik lagi, menyipit lagi, begitu seterusnya kayak aktor sinetron yang mau ngeracuni mertuanya.
saya juga heran lho, kenapa coba pada takut --a

singkat kata, nggak ada yang berani sama saya, ha ha ha.
terus pada suatu hari pas saya udah enol besar, saya lagi main ayunan. tiba-tiba ada yang ndorong, hampir kejlungup. woh! saya nggak trima banget. ternyata itu adalah anak baru yang bernama gilang. saya masih inget banget namanya tapi nggak inget bentuknya. saya pliriki saja. tapi dia malah lari-lari sambil melet-melet. nyenthe tenan cah anyar! rung ngerti sopo bos e.
kemudian saya datangi njur saya jorokke nyampe dia ndlesor ditanah. terus dia nangis. gembeng. kemudian teman-teman saya pada nyanyi "gilang, sepatu gilang, gilang siramarama, mari pulang, marilah pulang, marilah pulang, bersama-sama"

ada lagi. pas saya mau beli somay. saya mau beli 500. tapi nggak diambil-ambilin sama pak somey soalnya yang beli banyak banget kayak anak piyik pada teriak-teriak, disamping itu, saya juga cuma cilik nyempil dideket ban sepeda bapaknya. bapaknya cuma bilang "iya, iya, satu-satu tangannya cuma dua, iya iya iya" saya emosi. iya iya kok ra di dol-doli. awalnya saya memaklumi. kemudian saya kedesek-desek. saya mulai panas. saya pengen liat bentuk somaynya, tapi tinggi saya nggak nyampe buat liat tempat somay yang kemebul itu. saya jadi tambah emosi. saya berusaha melihat. saya jinjit-jinjit. tapi tetep aja nggak keliatan. kemudian saya benar-benar tidak sabar, suasana ricuh. saya langsung mendorong gerobaknya pak somay. duar begitu bunyinya. gerobak sak sepedanya jatuh. somay menggelinding satu-satu. kemudian saya menyelinap diantara kaki-kaki. bebas. sejak peristiwa itu, bapak somay tidak terlihat lagi. maaf ya pak.


hal-hal semacam itu yang bikin saya kangen TK. coba sekarang kita kayak gitu. kita njorokin temen kita sampe nangis. la yo mung gelut to. apa kita numpahin gerobak tukang somay. diamuk.
kenapa ya? TK itu enak. bebas. belum dapet banyak masalah mungkin.
emang bener, semakin tua, masalah semakin kompleks.

kenapa kita harus tua ya?
kenapa kita harus tumbuh?

Senin, 16 Agustus 2010

cerito

ini adalah cerita.
bukan, bukan tentang air, yang selalu mengalir kebawah.
bukan, bukan angin, yang membuaikan itu.
ini cerita tentang matahari.
yang setia, yang tetap terbit meski langit mendung. yang menyinari dan tidak meminta apapun.

tapi, sepertinya sekarang matahari sudah tidak mau terbit lagi. kiamat. dia sudah lelah setia, lelah dengan si langit, yang selalu mendung, yang acuh pada matahari, yang terus menerus hujan, dan tidak membiarkan matahari sedikit saja memberikan cahayanya. sudahlah.


Senin, 26 Juli 2010

bendahara

sudah 26 hari berjalan di bulan juli :)
dan ternyata sudah sangat lama sekali tidak posting
jadi selama ini banyak sekali kejadian yang telah terjadi

oke, jadi saya sudah kelas XI :)
masuk XI IPA 7! adaptasi lagi, kenalan lagi :p anak-anaknya rajin-rajin, sumprit, tapi menyenangkan dan tidak pada pelit. dan taukah anda sodara? saya jadi bendahara di kelas ini, sumpah pemilihannya sangat sepihak dan tidak adil. jadi ceritanya begini,

seperti biasa, telat lagi. berangkat dari rumah jam 7 lebih dikit banget, dijalan udah tak kebut-kebutin tapi tetep aja telat. yowes karena memang pasti akan telat, pasrah saja. nyampe sekolah karena baru awal-awal masuk udah sepi, terus sayapun lari-lari naik tangga ke lantai 3, soalnya kelasnya di lantai 3.
pas nyampe kelas, pintunya udah ketutup. MOD! dengan perasaan was-was sayapun mengetuk pintu. dan taraa seisi kelas memandangi saya. saya mlengeh. kemudian saya melirik ke meja guru. kosong. asem gene durung ono gurune. di depan papan tulis terlihat luthfi sedang memegangi boardmaker sambil melihat saya.
kejadian diatas berlangsung sepersekian detik dan tiba-tiba terdengar suara yang menggebu-gebu dan riuh "lupi wae, lupi, lupi!" saya bingung. panik. ada apa ini? batin saya menjerit-jerit, kenapaa? kenapaaaaaahhhh? saya masih bingung dan plonga plongo karena tidak dong. kemudian suara-suara itu semakin riuh. saya mencari-cari dimana gerangan inun berada. oh ternyata dia disana, sayapun mendatangi inun, dan masih tetap diteriaki "lupi wae lupi wae!" dan suara luthfi berkata :"setuju?" "setujuuuuuuuu!" saya tambah bingung dengan apa yang terjadi. batin saya masih menjerit. inun hanya cengar cengir.
"ngopo to nun?" saya bertanya. dia masih cengir cengir. masih dengan cengir dia berkata, "kae lho" kemudian saya melihat papan tulis dan saya terkejut karena terdapat tulisan. bendahara titik dua lupi.
apa-apaan! saya berusaha membela diri. batin saya yang tadi menjerit, sekarang meronta. tapi kedudukan sangatlah tidak imbang bung, 31:1 saya kalah telak. diserbu. dihantam. dihajar. diplekoto. saya mengusulkan dipilih kandidat lain.
namun tak lama kemudian ibu guru datang. pemilihan dihentikan dengan begitu saja. tamat. bendahara.

ya gitu pokoknya, karena sudah malam dan saya di suruh udah ya disambung besok lagi. dada :D masih banyak cerita

abaikan

Well, lagi pengen nyampah.

Sedang merasa sangat kesepian nih :( so what? No one that even care

Dan benar-benar tidak ada teman satupun. Satupun.

Awalnya mikir, oh rapopo iso kok ngene dewekan yo iso. Tapi ternyata nggak gitu juga.

Nesu, nesu dewe, sedih, sedih dewe, mangkel, mangkel dewe,

Dan saat melihat sekeliling jadi tambah piyeee ngono,

Hhh memangnya siapa saya ini?

Hanya seorang badut yang bahkan tidak bisa menghibur dirinya sendiri. tapi saya senang kok melihat orang lain senang

blah blah sepi sepi

Selasa, 29 Juni 2010

terbahak

hai teman-teman, jagalah kesehatan jangan lupa gosok gigi dengan nanana! :D

tadi mbuka-mbuka foto di FB ketemu foto bagus nih :

- calon tonti teladan 2012 -
CNT wonogondang, 10-11 April 2010
judul : ngakak

kalo rai-rai nya dilihat dan pendelengi satu-satu bisa bikin ngakak nggak mandeg mandeg
ekspresinya nggak dibuat-buat, alami
wajah-wajah lepas tanpa dosa, ra sembodo sama yang namanya masalah, mumet ulangan, pusing remidi
seolah-olah mereka diturunkan Tuhan dari langit cuma buat ngakak

dan yang paling klise saudara-saudara lihatlah rupo saya dan rainya si Arya Nur Ihsan
kurang jelas? ini JELAS :

-apa banget-

well, demi apa, saya jadi mengerti alasan orang-orang menuduh saya kembarannya arya yang dibuang -..-

Senin, 28 Juni 2010

halo saya masih disini lho

bermula dari iseng-iseng membuka kotak chat di FB, weh ada namamu,
sudah lama sepertinya nama itu mengambang begitu saja seperti perahu tanpa nakhoda tak tahu di sudut mana otak ku, yang detik itu tiba-tiba menyeruak.

karena memang tanganku sering kali bergerak tanpa komando tuannya, terkliklah halaman profilmu.
dan taraaa aku melihatnya, melihat kata dari seseorang yang sepertinya agak tidak wajar diucapkan dimuka umum seperti itu, yang seharusnya ada dihape-hape dalam folder pribadi.
kemudian terkliklah wall-to-wall -ini dengan sengaja- dan ternyata lebih banyak lagi kata-kata macam itu.
tertegun sejenak, melihat jam, berkedip-kedip untuk sedikit memastikan bahwa ini adalah alam nyata.
karena penasaran yang berlebih profil dari sang pengirim kata itupun terbuka. melihat-lihat fotonya sambil mengangguk-angguk. secara misterius lagu peterpan berdendang. (mungkin kepencet juga)
dan sejurus kemudian aku sadar, bahwa kamu dan dia adalah ya begitu.

tidak, aku tidak akan menangis semalam seperti lagu-lagu melayu mendayu-dayu, bahkan aku biasa saja, karena apapun yang terjadi padamu, padaku, pada ehm kita, adalah cerita lama.
yang ku sadari dan ku sayangkan adalah bahwa apa yang ditulis olehmu untuknya, dulu setiap malam masuk ke inbox hapeku. mengisinya sampai ada tulisan 'no space for new massage'
dan semudah itu, maksudku seperti semua itu tidak pernah terjadi, kamu ya itu nganu begitulah.

ternyata waktu telah benar-benar berubah menjadi mesin yang mengubahmu menjadi orang asing. dan pergaulan menjadikan perbedaan padamu dan padaku yang dulu sempat tersamar, seirama, seiya sekata, menjadi sangat nyata.

dan yang paling kutakutkan adalah semua ini terjadi, mungkin, karena ketidak sengajaanku yang pernah sangat menyakiti hatimu. sebab sampai detik ini sekalipun aku tak pernah tahu alasan mengapa kita tak berjalan bersama lagi, maksudku tidak pernah ada umpatan ataupun perpecahan diantara kita dulu sebelum tiba-tiba tanpa angin tanpa badai kau akhiri itu. aku terima, sangat terima bahkan. karena bagaimanapun kamu pernah selenco karena memilihku dan karenanya aku pernah bahagia juga. cinta? tak tahu, dulu kita terlalu naif dan kecil untuk mengertinya. sampai sekarangpun aku masih naif, tak tahu bagaimana denganmu.

jika aku melihat si ciprit yang kau hadiahkan saat ulang tahunku, dan mengingat-ingat bagaimana caramu mengucapkan selamat ulang tahun, gayamu bercerita tentang semuanya, dan tawa yang pecah karena kegoblokan kita, aku sadar bahwa aku mungkin sedikit merindukan lagi semua itu. tapi saat aku ingat bagaimana pandangan tidak kenalmu kemarin, bagaimana melupakan ulang tahunku dengan santainya, dan panggilanmu kepadanya, sepertinya aku tidak ingin lagi. haha. toh aku masih punya kesibukan lain.

akhir kata, aku memang hanya orang biasa. sangat biasa. aku tidak berkerudung kotak seperti dia barumu itu. atau memakai peniti 5 sentimeter di bawah dagu. aku pun belum pernah ke luar negeri dan foto-foto dengan tanktop.
dan mungkin dulu kamu memang benar-benar sedang dilanda rabun kornea tingkat lanjut.
tapi semoga saja apapun yang terjadi padamu, padaku, pada ehm kita, di jalan yang berbeda ini adalah yang terbaik dan semoga kita dapat mengambil buah-buah pelajaran dari semua sandungan dan kubangan dari jalan itu.
terimakasih banyak.


eh, maaf lho untuk kata-kata yang berlebihan :)

- aku bahkan bahagia dan bangga karena aku bukan diamu sekarang ini

Sabtu, 26 Juni 2010

26 JUNI 2010

ada apa dengan hari ini?
hari ini adalaaaaah deng deng hari sabtu.

oke bukan, yo banyak pokok e sek mau tak ceritain tapi besok aja

Senin, 14 Juni 2010

NUMBer


lagi mbukak-mbukak malah ketemu ini nih,
cekidot :




"1,2
aku benci
37,976
aku benci angka
36,93,72,
aku benci 1,2,7,83,64, dan blah blah lainnya
75,83,001,1000,28381
aku benci akan padangannya yang sempit
23.482.9183,83721,0192232
semua mua seolah BENAR dilambangankan dengannya
48782973,0197341298374,10298391829381029
ada begitu saja, tidak peduli alasan mengapa ia disitu
73267197262
entah baik, entah buruk,
begitu saja
begitu saja
47393282019347384732912384671837463651938172186472912376426181000000000
wahai pencari, makanlah mereka,puaskanlah, sampai kau benar-benar puas!
puas, puas dan bangga,
cih"


ealaaah gek ngopo --a

Minggu, 13 Juni 2010

mountain

oke jadi sudah seminggu semesteran, dan kampretnya masih ada 1 hari lagi nyempil : besok
padahal saya sudah krisis niat -..-

selama semesteran ini saya jadi seperti orang gila. banyak banget hal-hal yang nggak biasa, saya jadi filosofis, terus sering berimajinasi -__-
contohnya setiap malam saya ngimpinya yang aneh-aneh diantaranya, makan radio pake saos, nyepeda ke afrika, teman saya jadi manusia serigala terus pacaran sama teman saya yang lain
bangun-bangun saya sering bingung sendiri -__-
kenapa ya? padahal biasanya saya nggak sering ngimpi-ngimpi gitu. pasti gara-gara semesteran. PASTI.

kemarin hari ke-4, saya berangkat ke sekolah, terus lihat Mt. Merapi pas lagi cerah-cerahnya :)
karena saya nggak bisa moto sambil naik motor, fotonya minta om google aja,
kira-kira bentuknya begini :

bagus haha :D
dulu pas kecil -pas saya masih punya banyak waktu buat berkhayal- saya pernah pengin naik gunung.
naik diatas sana, di puncaknya sana, ngeliat rumah-rumah, pohon-pohon kecil di bawah

tapi waktu saya masuk SMA, saya berangsur-angsur sadar, naik ke sana kan nggak mudah,
di sekolah saya ada ekskul pecinta alam, (kenapa saya nggak ikut? sudah jelas, saya anak pingitan nggak mungkin boleh naik-naik gunung begituan -___-)
dan saat saya melihat perjuangan mereka buat bisa jadi anggota pecinta alam ternyata berat, mereka harus latihan ini itu, tes ina ini. jelas tujuannya biar mereka kuat kalo naik-naik gunung. biar mereka siap.
lha kalo tiba-tiba saya, yang notabenenya tidak pernah ikut latihan begita begitu, ikut mereka naik gunung misalnya, opo ra ketar-ketir?
bisa aja pas lagi nyangking tas udah mak gedubrak jatuh duluan.
atau pas diperjalanan yang lainnya menikmati indahnya pemandangan gunung, sementara saya udah ngesot-ngesot nggak kuat. bisa kan? bisalah.
ya ya yaa dan saya sadar kalo naik gunung itu susah, harus banyak latihan, banyak persiapan. bukan ujug-ujug mak jembawuk main naik-naik aja.

sama kayak semesteran, kayak ujian, kayak hidup. kalo nggak di persiapin bener-bener ya kita nggak akan bisa to. sekarang pilihannya, mau naik gunung jatuh bangun, apa lancar jaya seneng-seneng?

Sabtu, 05 Juni 2010

nawaitu

welcome june :D


sudah 5hari bulan juni hahahaha
dan hari ke7 bulan ini (besok senin) adalah semesteran yeah! <---- tipu daya, ini bukan yeah senang lho -_-

aah tidak tahu lah, yang penting usaha! :)
saya tidak ingin mengecewakan lagi, saya tahu rasanya dikecewakan, dan sayapun sering mengecewakan ha-ha-ha

baiklah, saya beberapa hari ini garing, tidak bertenaga, bawaannya ngambek terus, pegel-pegel, imak-imik, menye-menye, kacau pokoknya nggak tau sebabnya apa, pokoknya gitu

sekarang misi saya adalah : menumbuhkan niat belajar
bagaimana caranya? saya juga tidak tahu, yang pasti bukan dikasih pupuk.

tadi teman saya bilang

"jika semua perbuatan yang baik kita awali dengan niat yang baik juga ALLAH akan mempermudah urusan kita"

:) cukup melegakan

dan pada akhirnya saya akan benar-benar niat saudara-saudara!

kenapa?

karena saya ingin senyum mereka tetap seperti ini

my everything

Minggu, 30 Mei 2010

sekolah?

sugeng dinten minggu :|

saya lagi suntuk nih agak nggak mood ngepost.
sudah minggu lagi, heem cepat sekali ya kayaknya seminggu
tinggal seminggu lagi terus semesteran -..-
sudahlah, menghindar dan mengeluh bukan solusi

seminggu besok dari senin-sabtu full ulangan -__-
ya beginilah, namanya juga pelajar harus belajar kan ya.

saya cuma agak nggak srek sama model belajarnya, materinya, cara menyampaikannya
buat apa coba kita repot-repot belajar logaritma, trigonometri, pembiasan cahaya, struktrur rantai C, vertebrata dan segala macam bentuk rupa itu?
repot-repot ulangan, nilainya harus nyampe KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), kalo nggak nyampe remidi, ngulang, kalo masih nggak nyampe ngulang lagi.
buat apa coba?
apa besok kita kalo jadi dokter, ngoprasi orang pake logaritma? apa gunanya belajar vertebrata kalo kita pengen kerja jadi psikolog?
kenapa kita harus belajar semua mua nya? nggak praktis, nggak terapan.
aneh!

teman saya punya teman. sekarang temannya itu sekolah di SMK. setiap hari dia kesekolah motong kayu, nyusun bata, nggambar-nggambar, mainan semen. kenapa? soalnya dia jelas. jelas kenapa? jelas, dia mau jadi arsitek. jadi belajarnya begituan. apa dia belajar ikatan rangkap sama ikatan tunggal atom C? enggaklah! buat apa? apa manfaatnya buat dia nek dia belajar itu? buat mbangun rumah nggak perlu ngerti ikatan atom C.
jelas, alur hidupnya jelas.

malah kadang saya nyesel juga kenapa dulu nggak masuk SMK -___-
sekarang gimana? saya yang setiap hari harus belajar semua mata pelajaran, dari matematika, sejarah, kimia, fisika, biologi, sosiologi, ekonomi, semuaaaanya, besok jadi apa?
gelap! nggak tau,
masih diujung pena!

saya memang takut dengan masa depan saya, belum jelas sih, suram.
tapi sekarang saya ada disini kan, sedang menghadapi keanehannya sekolah.
mencerdaskan atau menstreskan?

Kamis, 27 Mei 2010

cita-cita


halo dunia :D

pie kabar e? rak yo apik-apik wae to,
lama tidak mengepost ha seminggu ini ulangan full (koyo sinau wae) #sokeksis

saya pusiang dan peniang. rasanya kepala saya ini terbuat dari batu, mumet-mumet piyeee ngono
bayangkan saja saudara, jadwal ulangan padat merayap sementara disudut lain didesak dengan bayang-bayang ujian kenaikan kelas yang akan berlangsung 10 hari lagi, hah? 10 hari lagi to? heeem



saya benar-benar di ujung tanduk, saya kalut, saya bimbang, saya bingung, saya linglung, saya seperti orang gila

jadi ceritanya begini, nganu, bagaimana ya?
saya inikan pelajar kelas 10, nha berartikan saya nanti jadi kelas 11 (semoga, amin Ya Allah, Amiiiiin) , padahal kelas 11 itu terbagi menjadi 2 jurusan yaitu IPA dan IPS. kalo disuruh milih yang mana ya saya mending milih tata boga, sayangnya nggak ada. kemarin dulu itu disuruh ngisi angket, saya ngumpulnya lamaaa banget soalnya mikir.
dan penyandung utama saya adalah : tidak punya cita-cita

lha gimana? emang bener saya tidak bercita-cita, njuk saya curhat sama teman saya

A : aku bingung
X : lha yo turuti saja kata hatimu
A : opoh aku ra ngerti tenan
X : yo cita-citamu opo
A : *mikir*
X : ...
A : ra ndue
X : *menghela napas, merem, melek, bermuka bijak* orang yang tidak punya cita-cita itu adalah orang yang mati
A : -_____-

saya tambah depresi waktu dibilang orang mati. kemudian malam-malam saya merem-merem mengingat-ingat yang dulu-dulu, waktu TK.

Bu Guru : Ayo anak-anak maju satu-satu ngomongin cita-citanya!
giliran saya pertama :

Lupi : (menatap teman-teman, rupo pengin diantil)
Bu Guru : ....
Lupi : cita-cita niku nopo bu?
Bu Guru : (kelihatan shock) eh, cita-cita niku ingkang pengin dilakuke pas sampun gedhe (TK saya TK jowo, maklum please)
Lupi : kula pengin ndemok salju

tiring kata-kata "kula pengin ndemok salju" tiba-tiba terngiang dan muter-muter di kepala saya yang bervolume kecil ini. oke jadi cita-cita saya memegang salju, lalu? jurusan mana yang saya ambil biar bisa mewujudkan cita-cita saya? IPA kah? IPS kah? saya mumet lagi.

kalo IPS : saya tidak srek ah, pelajaran e nggak ngedongi
kalo IPA : saya juga agak pieee, nanti nek otak saya overcapatity gara-gara keblesek rumus dan hitungan -__-

kemudian sayapun mendatangi sangmahaguruyangdipertuanagungkan deng deng : simbok saya :D
setelah berdebat sana sini akhirnya beliau mencoret kata IPS diangket tersebut, saya cuma pasrah saja, toh saya nggak rugi juga, dan disitu disuruh menulis alasannya. dengan lihai dan penuh kesan beliau menulis : karena saya ingin melanjutkan ke jurusan kedokteran
oke saya masih pasrah dan manut-manut saja

sampai detik ini, 10 hari sebelum ujian kenaikan kelas, penentu jurusan,
saya sih (belum) tidak tertarik dengan kedokteran,
embuhlah cita-cita saya kan ndemok salju, bukan dokter. sudah-sudah, mending seiring berjalannya waktu saya coba pikir lagi cita-cita saya yang lebih terarah.