Senin, 28 Juni 2010

halo saya masih disini lho

bermula dari iseng-iseng membuka kotak chat di FB, weh ada namamu,
sudah lama sepertinya nama itu mengambang begitu saja seperti perahu tanpa nakhoda tak tahu di sudut mana otak ku, yang detik itu tiba-tiba menyeruak.

karena memang tanganku sering kali bergerak tanpa komando tuannya, terkliklah halaman profilmu.
dan taraaa aku melihatnya, melihat kata dari seseorang yang sepertinya agak tidak wajar diucapkan dimuka umum seperti itu, yang seharusnya ada dihape-hape dalam folder pribadi.
kemudian terkliklah wall-to-wall -ini dengan sengaja- dan ternyata lebih banyak lagi kata-kata macam itu.
tertegun sejenak, melihat jam, berkedip-kedip untuk sedikit memastikan bahwa ini adalah alam nyata.
karena penasaran yang berlebih profil dari sang pengirim kata itupun terbuka. melihat-lihat fotonya sambil mengangguk-angguk. secara misterius lagu peterpan berdendang. (mungkin kepencet juga)
dan sejurus kemudian aku sadar, bahwa kamu dan dia adalah ya begitu.

tidak, aku tidak akan menangis semalam seperti lagu-lagu melayu mendayu-dayu, bahkan aku biasa saja, karena apapun yang terjadi padamu, padaku, pada ehm kita, adalah cerita lama.
yang ku sadari dan ku sayangkan adalah bahwa apa yang ditulis olehmu untuknya, dulu setiap malam masuk ke inbox hapeku. mengisinya sampai ada tulisan 'no space for new massage'
dan semudah itu, maksudku seperti semua itu tidak pernah terjadi, kamu ya itu nganu begitulah.

ternyata waktu telah benar-benar berubah menjadi mesin yang mengubahmu menjadi orang asing. dan pergaulan menjadikan perbedaan padamu dan padaku yang dulu sempat tersamar, seirama, seiya sekata, menjadi sangat nyata.

dan yang paling kutakutkan adalah semua ini terjadi, mungkin, karena ketidak sengajaanku yang pernah sangat menyakiti hatimu. sebab sampai detik ini sekalipun aku tak pernah tahu alasan mengapa kita tak berjalan bersama lagi, maksudku tidak pernah ada umpatan ataupun perpecahan diantara kita dulu sebelum tiba-tiba tanpa angin tanpa badai kau akhiri itu. aku terima, sangat terima bahkan. karena bagaimanapun kamu pernah selenco karena memilihku dan karenanya aku pernah bahagia juga. cinta? tak tahu, dulu kita terlalu naif dan kecil untuk mengertinya. sampai sekarangpun aku masih naif, tak tahu bagaimana denganmu.

jika aku melihat si ciprit yang kau hadiahkan saat ulang tahunku, dan mengingat-ingat bagaimana caramu mengucapkan selamat ulang tahun, gayamu bercerita tentang semuanya, dan tawa yang pecah karena kegoblokan kita, aku sadar bahwa aku mungkin sedikit merindukan lagi semua itu. tapi saat aku ingat bagaimana pandangan tidak kenalmu kemarin, bagaimana melupakan ulang tahunku dengan santainya, dan panggilanmu kepadanya, sepertinya aku tidak ingin lagi. haha. toh aku masih punya kesibukan lain.

akhir kata, aku memang hanya orang biasa. sangat biasa. aku tidak berkerudung kotak seperti dia barumu itu. atau memakai peniti 5 sentimeter di bawah dagu. aku pun belum pernah ke luar negeri dan foto-foto dengan tanktop.
dan mungkin dulu kamu memang benar-benar sedang dilanda rabun kornea tingkat lanjut.
tapi semoga saja apapun yang terjadi padamu, padaku, pada ehm kita, di jalan yang berbeda ini adalah yang terbaik dan semoga kita dapat mengambil buah-buah pelajaran dari semua sandungan dan kubangan dari jalan itu.
terimakasih banyak.


eh, maaf lho untuk kata-kata yang berlebihan :)

- aku bahkan bahagia dan bangga karena aku bukan diamu sekarang ini

2 komentar:

monggo, saksenengmu pokomen ☺