Senin, 22 Agustus 2011

Galau Yang Berbeda

setelah saya pikir dan jalani.
ternyata ngepost di tambler tidak seenak ngepost di sini *ciye* :D


jadi saya akan menulis sesuatu yang galau.
sebelumnya sudah saya peringatkan oke, ini galau. krusial.

ini tentang masa depan.
sebelumnya saya memang memikirkan ini. tapi yowes.
mikir-mumet-ah luweh-rampung-menjalani hidup kembali-kepikiran-mumet meneh-luweh meneh-rampung meneh-menjalani hidup kembali meneh-kepikiran meneh-dan seterusnya meneh.
biasanya jarak antara 'kepikiran meneh' dan 'menjalani hidup kembali' itu lama.
tapi kali ini lain. LAIN!
ini aneh. ini tidak biasa. ini GALAU YANG BERBEDAAAAA!!!!!
...........
maaf, kalut.

huffff haaahh
jadi, sampai mana? oh iya.
ini berbeda. saya kepikiran kemudian mumet, tapi tidak bisa luweh.
sampai kapan saya harus luweh?
ini tidak bisa dibiarkan.
ini masa depan bung. luweh saja tidak cukup.
jadi saya terus terusan mumet.

ini awalnya dari buber di rumah edit.
jadi waktu itu mengomongkan cita-cita dan jurusan-jurusan begitu.
sudah pada mantap semuanya. ya bukan mantap, setidak e wes nduwe gambaran lah. mau kesini, kalo enggak ya kesini. ya kalo enggak ya kesitu. nanti ambil ini. habis ini gitu. terus gini.
lha aku?

lha kowe? lha kowe piye? lha kowe ngopo? lha kowe sopo? lha kowe wes usaha opo?


kita memang punya orang lain di dalam diri kita. ya kan? ora mung aku tok kan? tenan lho iki?

(btw, maaf ya saya emosional sekali nulis ini.)

terus perjalan pulang sampai masuk rumah sampai mau tidur sampai bangun saur sampai detik ini. SAYA KEPIKIRAN. aseeeeeeem sopo to sek mulai ngomongke cita-cita wingi! ah!

saya harus jadi apa? Tuhan nyuruh saya jadi apa ya?
saya udah tanya lho. apa karena dosa saya banyak ya, jadi pertanyaan saya nggak keangkat? Tuhan jadi nggak denger?
bagi yang dosanya sedikit, tolongin saya dong, tanyain Tuhan saya harus gimana? saya disuruh ngapain?
apa Tuhan udah mengabaikan saya ya? atau Dia lagi nyusun sekenario hidup saya?
saya disuruh ngapain? saya disuruh jadi apa?


Ya Allah, hamba yakin Engkau tahu Ya Allah.
hamba yakin Engkau paham kegalauan hamba.
bagaimanapun Engkau yang menciptakan makhluk seperti hamba begini.
Engkau juga yang menulis barbagai sekenario untuk hamba jalani.
Ya Allah, maka tolong pilihkan jalan untuk hamba.
Ya Allah, hamba tau, hamba ini bukan orang yang peka.
kalo mau ngasih tanda-tanda, tolong yang jelas ya Ya Allah.
Maaf banget lho Ya Allah, malah ngrepotin. Maaf bangeeeeeettttt