Kamis, 25 Februari 2016

Setelah Pertemuan

Pada akhir setiap pertemuan
selalu adalah gaung
yang kosong
suaramu menderu berulang disana
sementara aku masih mengeja maksudnya

kita tidak mengerti
pada batas mana masing masing memberi arti

Sejauh apa aku bisa menjangkaumu?
Sedalam apa aku boleh memasuki hidupmu?

Tidak kutemukan jawabannya. Belum. Belum?

Setelah 5 menit dan puluhan 5 menit berikutnya.
Pertemuan ini akan diakhiri, oleh lirikan matamu kepada pergelangan tangan kirimu.
Kemudian hanya diam.
Semakin tidak mengerti--
karena dengan berakhirnya pertemuan ini, kita hanya akan melukiskan bayang diri pada masing masing imaji
Mencari cara menciptakan pertemuan kedua, ketiga, keenambelas dan seterusnya

Yang tersisa kemudian adalah penyesalan
seharusnya tidak perlu ada pertemuan pertemuan itu
yang terus memperjelas intonasi pertanyaan padaku, dan mungkin padamu

Sejauh apa aku bisa menjangkaumu?
Sedalam apa aku boleh memasuki hidupmu?

Tapi kemudian dengan bodohnya,
kita ulangi lagi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo, saksenengmu pokomen ☺