Kamis, 07 Agustus 2014

Halal Bi Halal dan Astaghfirullah

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Baru pulang dari syawalan SMA terus randomly pengen ngeblog
kok bisa ya. padahal kemarin kemarin banyak kejadian-kejadian yang lebih "blogable" daripada hari ini.
tapi kemarin kayak males aja gitu buka laptop, dan ini tadi hasrat menulis di sini tinggi sekali sodara.

syawalan SMA.
lagi lagi, what a high school!
kumpul lagi dengan teman teman SMA semacam masuk ke lorong waktu.
jadi apapun kita saat ini, sudah berapa puluh halang rintang yang mengubah diri sampai menjadi sekarang ini, musnah sudah.
kita kembali lagi, menjadi diri SMA kita..
atau lebih tepatnya saya ya.
saya kembali lagi, menjadi diri SMA saya. asem og, padahal aku kan sudah sidikit banyak usaha merubah diri :" - njuk pamer

yes time machine. perasaan dan segala sikap ke-SMA-an muncul sudah hari ini.
padahal, masa SMA adalah masa dimana saya sedang bodoh-bodoh nya, sedang cetek-cetek nya, sedang ramutu-ramutu nya.
tapi alhamdulillah, segala puji bagi Allah dengan begitu semakin mudah patokan berproses saya.

syawalan.
halal bi halal. alhamdulillah lagi, dengan dipertemukannya sama temen-temen bisa minta maaf-minta maaf an atas segala salah salah. walaupun "maafkanlah" kata Allah, bukan "mohonlah maaf", tapi tetep saja maaf itu perlu. untuk mendeklarasikan diri bahwa, saya tahu saya bersalah, sekiranya sodara mau memaafkan, tolonglah maafkan saya.

di acara tadi, juga ada acara yang didedikasikan buat Boim. Judul e Tribute to Boim.
Bohim.. bohim.. Orang satu itu. udah pergi mendadak. enak lagi. bikin orang orang yang ditinggalin jadi ikhlas banget. nggak sakit nggak apa, langsung mak wes. terkenang banget meneh.
al fatihah nggo kowe, him..
Pas muter video Boim tadi jadi kayak semacam pertanyaan ke diri sendiri.
besok, kalo aku yang ada di posisinya Boim,
kalo aku yang harus menjejaki alam akhirat duluan,
bagaimana aku akan di kenang ya? bakalan dibikin video video gini nggak ya? dibacain puisi juga? didoain?
apakah orang orang akan menangis? apakah mereka akan menyisihkan waktunya ke rumah? bagaimana mereka mendoakanku? apakah mereka akan khawatir kalo siksaan akhiratku akan menyakitkan? dan bagaimana siksaan akhirat itu? segelap apa liang lahat itu? semenakutkan apa sendirian disitu? dan selancar apakah jawaban dari man rabbuka? wa maa diinuka? wa maa imammuka? wa man nabiyyuka? wa man ikhwanuka? ku? astaghfirullahaladzim
.
.
.
.
.
astaghfirullahaladzim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo, saksenengmu pokomen ☺