Sabtu, 20 Desember 2014

Hhhhhhhhh

Selamat malam, malam minggu.
akhirnya hari seperti beberapa hari belakangan ini benar-benar terjadi dan terlewati dan akan terjadi lagi.
hari yang harus dilalui dengan ribuan kata "ikhlas.. ikhlas.." disetiapnya.
saat waktu benar-benar tidak bisa lagi ditunggangi, berlari seperti kuda habis di cap bara panas belakangnya. cepat, tak terkendali.
tau-tau... "lho? udah sabtu?"

seminggu yang tak bisa dideskripsikan.
saat kaki yang melangkah lebih jauh dan tangan yang berbuat lebih banyak pun tak cukup sebagai modalnya.
Gusti.. untung masih ada kepala yang mendongak dan mulut yang berdoa.

Bukankah memang sudah diprediksikan semua ini?
Saat kata bismillah terucap dua kali. Dan bismillah lagi beberapa waktu lalu yang lebih lama dari dua terakhir itu.
Mulutmu sendiri yang bilang. Tiga bismillah.
Kau sudah memilih.

Aku tidak menyalahkan siapapun.
Hanya (lagi-lagi) menyadari bahwa manusia itu berbatas.
Manusia tidak bisa memindah gunung, walaupun tekadnya lebih besar dari gunung itu.

Tapi mengeluh juga bukan jalan keluar.
Semua harus dijalani, pahit manis asam asin asam pedas, bagaimanapun rasanya.

Aku hanya khawatir,
Semoga yang terjadi bukan kesia-siaan.
Semoga semua yang dikorbankan sebanding dengan yang akan didapatkan.
Amin.

Memang apa yang kau cari?
Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh....

Kamis, 07 Agustus 2014

Jangan Mudah Percaya, nanti Mudah Tertipu

eh pengen nulis lagi, ndak kelalen.
Assalamualaikum meneh...

pengen menguak suatu quote, yaitu
"jangan mudah percaya, nanti mudah tertipu"
jadi ceritanya kemarin pas mau rapat buat syawalan. janjian jam 9. terus ada salah satu manusia yang kesusu dateng on time gara gara ngelihat banner opo opo kae yo jeneng e yang ada di Home Profile Line saya. gambarnya ini

-gambar pencitraan-
  
ini gambar saya dapat dari koran pas nunggu di dekanat beberapa waktu lalu setelah lelah dengan banyaknya tugas-kewajiban-tanggungjawab yang numpuk karena diri saya yang tidak bersahabat dengan waktu. terus pas baca, asem pas banget. saya poto lah then saya jadikan itunya Line. tujuannya supaya memotivasi diri saya untuk lebih pintar memanage waktu. ituh, "disiplin mengatur hari" katanyah.
elah.. ternyata memakan korban.

dia mengira bahwa saya adalah orang yang disiplin dan on time gitu. jadi dia juga on time.
sedang saya...
karena masih males buat mandi dan siap siap, akhirnya saya sampai ke tempat rapat jam 10.. yo 10 lebih. dan orang orang sudah menunggui. kemudian saya merasa tidak enak sekali dan mengganti banner home profile line saya. gitu. mohon maafkan wahai korban banner line, si ridho.

jadi inti sari dari cerita tersebut adalah, tidak semua kata kata yang di post kan orang, atau diucapkan orang merupakan representative dari dirinya. karena banyak alasan yang melatarbelakangi seseorang mengepost atau mengucapkan sesuatu itu. jadi jangan percaya sama banyaknya tulisan saya di blog ini. jangan percaya sama semua kata kata saya. jangan percaya sama saya. musrik..
dan buat orang yang sering mengepost kata kata, be honest coi. post-lah apa yang perlu di post. tujuannya untuk mengungkapkan isi hati, untuk menshare ilmu dan pengalaman. bukan untuk mencitrakan diri atau malah mengada-adakan yang tidak ada.

nah kata-kata yang atas ini juga jangan percaya kalau saya selalu honest kalo ngepost ngepost.

yang diatas ini yang bilang jangan percaya kalau saya selalu honest ini juga jangan dipercaya ya.

nah yang diatas ini juga jangan dipercaya.

mumet ra we

janganlah menilai seseorang terlalu cepat, selalu sediakan tombol undo untuk meralat penilaian kita atas seseorang. jangan langsung di titik. ah orang itu sombong. titik. ah orang itu menarik luar dalam. titik. stres dewe mengko jika ternyata suatu saat kita melihat atau mengetahui bahwa orang yang kita titik itu tidak seperti bagaimana anggapan kita. malah bedo banget 180 derajat piye.

nah, yang ini juga jangan dipercaya. titik. *undo*

Halal Bi Halal dan Astaghfirullah

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Baru pulang dari syawalan SMA terus randomly pengen ngeblog
kok bisa ya. padahal kemarin kemarin banyak kejadian-kejadian yang lebih "blogable" daripada hari ini.
tapi kemarin kayak males aja gitu buka laptop, dan ini tadi hasrat menulis di sini tinggi sekali sodara.

syawalan SMA.
lagi lagi, what a high school!
kumpul lagi dengan teman teman SMA semacam masuk ke lorong waktu.
jadi apapun kita saat ini, sudah berapa puluh halang rintang yang mengubah diri sampai menjadi sekarang ini, musnah sudah.
kita kembali lagi, menjadi diri SMA kita..
atau lebih tepatnya saya ya.
saya kembali lagi, menjadi diri SMA saya. asem og, padahal aku kan sudah sidikit banyak usaha merubah diri :" - njuk pamer

yes time machine. perasaan dan segala sikap ke-SMA-an muncul sudah hari ini.
padahal, masa SMA adalah masa dimana saya sedang bodoh-bodoh nya, sedang cetek-cetek nya, sedang ramutu-ramutu nya.
tapi alhamdulillah, segala puji bagi Allah dengan begitu semakin mudah patokan berproses saya.

syawalan.
halal bi halal. alhamdulillah lagi, dengan dipertemukannya sama temen-temen bisa minta maaf-minta maaf an atas segala salah salah. walaupun "maafkanlah" kata Allah, bukan "mohonlah maaf", tapi tetep saja maaf itu perlu. untuk mendeklarasikan diri bahwa, saya tahu saya bersalah, sekiranya sodara mau memaafkan, tolonglah maafkan saya.

di acara tadi, juga ada acara yang didedikasikan buat Boim. Judul e Tribute to Boim.
Bohim.. bohim.. Orang satu itu. udah pergi mendadak. enak lagi. bikin orang orang yang ditinggalin jadi ikhlas banget. nggak sakit nggak apa, langsung mak wes. terkenang banget meneh.
al fatihah nggo kowe, him..
Pas muter video Boim tadi jadi kayak semacam pertanyaan ke diri sendiri.
besok, kalo aku yang ada di posisinya Boim,
kalo aku yang harus menjejaki alam akhirat duluan,
bagaimana aku akan di kenang ya? bakalan dibikin video video gini nggak ya? dibacain puisi juga? didoain?
apakah orang orang akan menangis? apakah mereka akan menyisihkan waktunya ke rumah? bagaimana mereka mendoakanku? apakah mereka akan khawatir kalo siksaan akhiratku akan menyakitkan? dan bagaimana siksaan akhirat itu? segelap apa liang lahat itu? semenakutkan apa sendirian disitu? dan selancar apakah jawaban dari man rabbuka? wa maa diinuka? wa maa imammuka? wa man nabiyyuka? wa man ikhwanuka? ku? astaghfirullahaladzim
.
.
.
.
.
astaghfirullahaladzim

Minggu, 06 Juli 2014

A piece of new heart



Hari ini puasa ke … keberapa ya sampai nggak ngitung

Di tv sedang debat final capres cawapres. Seru. Kayaknya. Tapi untuk saya omongan kedua pihak capres cawapres itu kayak kertas yang dileparkan ke baling baling kipas angin yang lagi muter. Mental.
Saya sama sekali. Nggak paham dan nggak tertarik dengan apa yang mereka omongkan. Karena kebanyakan, topiknya bukan tentang bagaimana mereka ingin menyusun ini itu nya negara ini tapi lebih ke bagaimana caranya agar yang satu terlihat lebih mengungguli yang lain. Menurutku. CMIIW.
Sedang ibu saya dengan khusuknya masih menyimak, sementara saya mengambil laptop karena pengen nulis.
Ditemani buku “Sepotong Hati yang Baru” Tere Liye-nya mbak nikma, centang centing line, suara tv debat presiden sekmen terakhir dan ibu yang sedang khusyuk menyimak, akhirnya muncullah tulisan ini.

Oposih -_-

Nggg Sepotong Hati yang Baru. Udah lama banget sejak terakhir saya baca novel. Bahkan semenjak menginjak perkuliahan rasanya napsu membaca saya menurun hampir drastis. Kalo emang enggak harus mbaca karena dipaksa sama ujian dan pretes kayaknya nggak mbaca. Buku buku teks 10 sentian itu juga nggak terlalu terjamah kecuali pas masih awal-awal masuk kuliah. Bahkan untuk sekedar mbaca tulisan share-share an artikel pun.. aih mak.

membaca itu penting lho.
padahal dimana-mana saya kalo ngisi hobi titik dua membaca.
tapi males nggak ketulungan disuruh mbaca.
padahal kata pertama yang diturunkan Allah "iqra'"
ck, lup lup

Buku Sepotong Hati yang Baru ini menarik. Disini ada beberapa judul dari cerita yang berbeda. ada yang dari jaman fesbukan, jaman dinasti cina, jaman voc, lengkap. Tere liye adalah salah satu penulis favorit saya selain.. siapa ya yang lain -_- ya itu. Kata-katanya enak dibaca. Saya mengaguminya pertama kali saat membaca trilogi Burlian-Phukat-Eliana juga Bidadari-bidadari Surga dan Hafalan Surat Delisa. Bisa pas memporposikan lucu, sedih, kecewa, bahagia, penasaran. Pokoknya saya terombang-ambing dibawa kata kata beliau. ya nangis, ya ketawa, ya degdegan. Lebay sih, efek udah lama nggak baca novel juga kayaknya.


Sepotong Hati yang Baru.
heeemmmm
apa ya komentarnya?
hati itu satu kesatuan. disitu pusatnya segala perasaan. untuk melakukan suatu pekerjaan, seperti mencintai misalnya, kita akan menggunakan secuil potongan dari satu kesatuan hati tersebut. besarnya potongan tergantung seberapa besar kita melibatkan perasaan kita atas itu. bisa sepertiga potong, setengah potong, tiga per empat potong atau bisa seluruhnya. nah, tapi potongan itu hanya bisa digunakan untuk satu hal tersebut. tidak bisa jadi barang second yang dipakai lagi.
dalam melakukan pekerjaan, kita kadang menemukan banyak keganjilan, banyak kesalah pahaman, kekecewaan hingga akhirnya membuat kita menghentikan pekerjaan tersebut.
tapi gimana ya, sepotong hati itu udah terlanjur terpotong, digunakan.
maka mungkin sakit hati itu berasal dari situ, perasaan dari potongan hati yang sudah tidak digunakan.

jika terlalu banyak kita menggunakan hati dan perasaan, maka lambat laun hati kita akan habis. karena itu tadi, potongan hati hanya bisa digunakan satu kali, untuk satu pekerjaan, satu kegiatan. jika pekerjaan itu sudah berhenti maka potongan hati itu sudah tidak akan ada maknanya lagi.
semakin banyak kita menggunakan potongan-potongan hati, semakin habislah hati kita.

jadi mungkin memang diperlukan pengadaan sepotong hati yang baru. saat hati kita sudah habis, belilah potongan hati yang baru. tidak dijual di online shop memang. tapi bisa diadakan. mbayarnya dengan penerimaan atas keadaan. dengan keihklasan tentang perjalan panjang bergeronjal yang harus dijalani. dengan trimo ing pandum kata simbah. akan menumbuhkan potongan hati yang baru. yang setiap potongannya bisa digunakan lebih bijaksana dengan modal pelajaran "habis-nya hati yang dulu".

Selamat puasa, selamat me-manage hati dengan sebaik baiknya. jangan dihabis-habisin.

Senin, 14 April 2014

GREW A DAY OLDER

GREW A DAY OLDER - DEE LESTARI
 
"... When I was in complete surrender of who I am, the helpless idiot venturing her endless lessons of love and life. When I was thankful that he would grow a day older and see what a mess I could be. And I can feel I am arriving in that moment again, right now, as I am cuddled like his Teddy, and still not knowing what to do or what to decide."


See the sunrise
Know it's time for us to pack up all the past
And find what truly lasts
If everything has been written down, so why worry, we say
It's you and me with a little left of sanity
If life is ever changing, so why worry, we say
It's still you and I with silly smile as we wave goodbye
And how will it be? Sometimes we just can't see
A neighbor, a lover, a joker
Or a friend you can count on forever?
How tragic, how happy, how sorry?



For all we know we've come this far not knowing one
So, would it be nice to sit back in silence?
Despite all the wisdom and the fantasies
Having you close to my heart as I say a little grace
I'm thankful for this moment cause
I know that you

Grow a day older and see how this sentimental fool can be
When she tires to write a birthday song
When she thinks so hard to make your day
When she's getting lost in all her thoughts
When she waits a whole day to say...
"I'm thankful for this moment cause I know that I
Grow a day older and see how this sentimental fool can be
When he ache his arms to hold me tight
When he picks up lines to make me laugh
Whan he's getting lost in all his calls
When we can't wait to say : "I love you'."

If everything has been written down, so why worry, we say
It's you and me with a little left of sanity


What a song banget :))
Halo!
Saya menyembul diantara deadline yang tiada habisnya dan pengen ngepost lirik lagunya Dee Lestari ini.
nggak pernah apal liriknya sih tapi bagus aja kalo baca liriknya gitu :D

5 tahun yang lalu
pagi pagi kau mengotak atik kertasmu
aku menimbrung
lembaran kertas itu kau buat menjadi suatu bentuk yang kurang aku mengerti
kemudian aku bersikeras mengartikannya, membuat diriku sendiri seolah olah mengerti
lalu aku menyakininya. seyakin yakinnya.
bentuk itu kuyakini dengan pemahamanku sendiri.
dengan kayakinanku yang tidak ada dasarnya. yang hanya modal kira-kira.
dan aku lanjutkan hari setelahnya dengan bentuk dari kertasmu pagi itu.
awalnya seperti nyata
aku simpan semua tawa dan kata-katamu dalam keyakinanku akan bentuk kertasmu itu
tapi ternyata berlalu seperti angin saja
tanpa wujud, tanpa kata-kata,
hanya terasa seperti.. hembusan.. sebentar lalu tidak ada

dan bentuk di kertasmu pagi itu masih menjadi keyakinanku


sepanjang itu aku diam. hanya berjalan bersama keyakinanku yang saat itu tampak sangat nyata. sangat iya.
tidak pernah kutanyakan kepadamu arti sebenarnya bentuk dalam kertasmu. karena itu seperti nyata. seperti iya.
rasanya pemahamanku saja sudah cukup

dan bentuk di kertasmu pagi itu masih menjadi keyakinanku

aku masih diam.

hari ini. 5 tahun dari hari itu.
ternyata aku  memang hanya manusia
diciptakan Tuhan dengan kesalahan dan prasangka

tidak ada yang salah
bukan kamu dengan kertasmu dan bentuk yang kau buat
lebih kepada kekurangan ilmuku, yang menjadikanku gampang menyimpulkan, gampang yakin, dan bodoh

hari ini beberapa kata harus keluar.
01:51. keluar dia. walau bukan pertanyaan. walau bukan apapun. bukan sesuatu yang patut dikatakan tentang hal bernama keyakinan atau hal tentang 5 tahun atau kertas pagi yang kau bentuk. tapi dia sudah keluar dari gua bernama kediaman. semoga kau mengerti

dan bentuk di kertasmu pagi itu harus kusudahi untuk tidak menjadi keyakinanku lagi

tapi 5 tahun.
umur anak sudah masuk Taman Kanak Kanak.
keyakinanku yang kuyakini sendiri tentang bentuk dalam kertasmu, tumbuh menjadi anak sebesar itu.
aku bisa apa.. bisa bodoh jika terus terusan menyakini keyakinanku yang kubuat sendiri


Pada akhirnya orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya MENERIMA. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak sesungguhnya kita butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyala MERELAKAN. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, JATUH CINTA SENDIRIAN. - Raditya Dika

I'm thankful for this moment cause I know that you grow a day older and see how this sentimental fool can be