Rabu, 16 Maret 2016

Small talk

But I don't want small talk. Text me, and without saying hello, tell me why you got so angry at your sister this morning. Tell me why you have a scar shaped like Europe on the left side of your neck. Send me paragraphs about the time you spent at your grandmother's house that one summer. Call me when I'm half asleep and tell me why you believe in God. Tell me about the first time you saw your dad cry. Go on for hours about things that may not seem important because I promise that I'll be hanging on to every word you say. Tell me everything. I don't want someone who just talks about the weather.

Dapet dari postingan teman

Jumat, 26 Februari 2016

Setelah Pertemuan (2)

Seharusnya dari awal aku tahu
Tak perlu kubawa bawa segala macam perasaan
Karena kata kata mu yang nyaman
Nantinya hanya akan sebatas harapan

Aku bodoh
Tak pernah bisa belajar
Bahkan keledai pun tidak terjatuh pada jurang ke-1000 nya

-

Kamis, 25 Februari 2016

Setelah Pertemuan

Pada akhir setiap pertemuan
selalu adalah gaung
yang kosong
suaramu menderu berulang disana
sementara aku masih mengeja maksudnya

kita tidak mengerti
pada batas mana masing masing memberi arti

Sejauh apa aku bisa menjangkaumu?
Sedalam apa aku boleh memasuki hidupmu?

Tidak kutemukan jawabannya. Belum. Belum?

Setelah 5 menit dan puluhan 5 menit berikutnya.
Pertemuan ini akan diakhiri, oleh lirikan matamu kepada pergelangan tangan kirimu.
Kemudian hanya diam.
Semakin tidak mengerti--
karena dengan berakhirnya pertemuan ini, kita hanya akan melukiskan bayang diri pada masing masing imaji
Mencari cara menciptakan pertemuan kedua, ketiga, keenambelas dan seterusnya

Yang tersisa kemudian adalah penyesalan
seharusnya tidak perlu ada pertemuan pertemuan itu
yang terus memperjelas intonasi pertanyaan padaku, dan mungkin padamu

Sejauh apa aku bisa menjangkaumu?
Sedalam apa aku boleh memasuki hidupmu?

Tapi kemudian dengan bodohnya,
kita ulangi lagi..

Sabtu, 09 Januari 2016

9 Januari 2016, 01:45

Hello, how are you? 
It's so typical of me to talk about myself, I'm sorry.
Awalnya mau ngepost di tumblr karena cuma galau yang nggak mutu. Tapi minder lihat postingan teman teman lain di sana yang sangat dewasa dan bermakna. Maaf tempat sampah, akhirnya kau jualah yang harus menampung kata kata ini. Semangat pet, semangat! 

Sabtu, 02 Januari 2016

Rongewu nembelas

Assalamualaikum!
Sudah tahun baru lagi kak.
Postingan ini akan saya mulai dengan kata-kata mainstream khas awal tahun..
Wah nggak kerasa ya udah 2016 aja.

Time really does fly, doesn't it?
Ngambil dari istilah di berita, 2015 dibilang sebagai tahun gaduh. Karena banyak polemik di berbagai bidang, khususnya politik. Well that's not good topic to talk about anyway

Tahun gaduh. Istilah yang sedikit banyak juga mengambarkan bagaimana tahun 2015 versi saya.
Ya, 2015 tak ubahnya seperti tahun-tahun kepungkur. masih ikut arus. masih begini.
Tapi bedanya, dunia rasanya lebih menyibukkan, lebih menyilaukan, lebih merepotkan. Terlalu banyak urusan dunia yang diurus. Banyak hal yang mati-matian dilakukan, diperjuangkan, tapi lupa tujuannya untuk apa. Waton aksi. Ha gundulmu.
Dan rasa-rasanya tahun ini adalah puncak kehilangan diri yang sebanyak banyaknya. Waktu seperti halnya kendaraan di jalanan, lewat tanpa terhiraukan kemudian hilang di tikungan.
Juga sering banget nggak jujur sama keadaan, which worsening me life the most.
Terlalu banyak juga keinginan-keinginan yang menyesakkan. Kalo kata pakdhe iwan fals "keinginan adalah sumber penderitaan". Exactly it is, pakdhe.
Walaupun memang beberapa hal sudah dikerjakan sih, tapi kebanyakan karena kewajiban, yang mau nggak mau harus dilakukan. Bukan yang berasal dari dalam hati.
Lah, hati meneh. Kayaknya dia banyak liburnya tahun ini. Jarang dipakai.

Ya begitulah terlalu banyak dunia, terlalu masuk ke dalam nya, ra sadar diri padahal pijakannya masih belum kuat. Dan sudah sifatnya dunia, penuh aneka warnanya, suara, kerlap kerlip--gaduh. Itulah.

Tapi betapa baiknya Tuhan itu, diciptakannya waktu sebagai makhluk yang terus berjalan. Mungkin sesekali melambat, atau terlalu cepat, tapi tidak pernah sekali pun berhenti. Agar kita pun ikut bergerak, memperbaiki keadaan, tidak larut-larut pada suatu masa saja.

So, there it is. 2016.
Yang memberi harapan akan ketenangan dibalik gaduhnya tahun yang lalu.
366 hari, ada tambahan waktu sehari kaw. Harus lebih banyak yang dilakukan.
Seperti halnya orang kebanyakan, harus ada resolusi, ya setidaknya niatan untuk memperbaiki yang kurang baik.

Tahun ini sepertinya akan banyak kata selesai.
Studi yang dijadwalkan selesai oleh universitas.
Skripsi yang harus selesai karena masa studinya sudah selesai :"
Menyambut 22 tahun, completely a big girl cah. Selesai jadi cah gembeng-nya.
Juga tentang perasaan, yang harus diselesaikan. *pret pret*
Piye to kih malah tekan ngendi ngendi. Haha
Harapannya semoga tahun ini banyak ketenangan juga seperti yang selalu, keridhoan. Amin.

Untuk menutup postingan ini ijinkan saya gunakan kembali kata-kata mainstream khas awal tahun.
Welcome 2016, be nice please :)